Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tsunami Jawa Setinggi 20 Meter, BMKG Himbau Jangan Panik: Ada Waktu Evakuasi 15 Menit


Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menekankan masyarakat tidak perlu panik akan isu tsunami dahsyat hingga 20 meter yang diperkirakan akan terjadi pada musim hujan mendatang.

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, Daryono dalam keterangan resminya mengatakan, riset yang dilakukan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut telah harus dipahami dengan dengan cermat.


Baca: Bahaya Tsunami Jawa 20 Meter, BMKG: 20 Menit Sampai Daratan!

"Masyarakat awam pun menduga seolah dalam waktu dekat di selatan Pulau Jawa akan terjadi gempa dahsyat, padahal tidak demikian," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (26/9/2020).

Menurutnya, hasil riset yang dilakukan oleh para pakar ITB itu seharusnya menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih memahami dan meningkatkan metode keselamatan saat terjadi bencana alam seperti gempa dan tsunami.

Sebab, pemerintah pun menjadikan hal tersebut sebagai pertimbangan untuk menyiapkan infrastrktur yang memadai dan mitigas yang harus dilakukan saat terjadi skenario terburuk dari potensi-potensi bencana alam.

Baca: Duh, Ada Potensi Tsunami 20 Meter di Pulau Jawa, Ini Risetnya


"BMKG dalam hal ini mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami," jelasnya.

Sebelumnya, Institut Teknologi Bandung (ITB) menyampaikan hasil risetnya. Tsunami diperkirakan terjadi disepanjang pantai selatan Jawa Barat hingga Jawa Timur. Riset ini juga memakai data dari BMKG dan GPS.

Peneliti ITB Sri Widiyantoro menjelaskan tsunami dapat mencapai 20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan 12 meter di selatan Jawa Timur, tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa jika terjadi bersamaan.

Berdasarkan permodelan skenario kebencanaan yang dibikin para ilmuwan ITB, tsunami besar itu terjadi bila segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan.